Rabu, 24 November 2010

Tehnik Awalan Meluncur Dalam Renang

  • Berdiri tenang menghadap lintasan.
  • Power position (Posisi kedua tangan memegang kaki dan rileks).
  • Persiapan meluncur (Posisi kedua tangan memegang kaki, lutut menyentuh lengan dan konsentrasi menghadap lintasan).
  • Meluncur (Usahakan dalam meluncur posisi kaki tidak mendorong ke atas, karena jika mendorong posisi tubuh tidak seluruhnya ke depan tapi ke atas dan bisa membahayakan).
  • Saat meluncur posisi kedua tangan mendekat/menyatu dan menutup kedua telinga.

Selasa, 23 November 2010

Sejarah PSSI


     Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
     Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
     Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
     Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.
     Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
     Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
     Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
     Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan sepakbola.
     Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal, trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an

Sejarah PSSI

     PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung.
     PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta. Di sana beliau merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, beliau kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut.
     Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, beliau menyadari kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928Sumpah Pemuda). Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.
     Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Soeratin rajin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian, ketika mengadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta, Soeri, ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta), dan juga pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi sepak bola nasional. 
     Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A. Hamid, dan Soekarno (bukan Bung Karno). Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda Magelang.
Logo lama PSSI.
     Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Gatot), PSM - Persatuan sepak bola Mataram YogyakartaVortenlandsche Voetbal Bond SoloMadioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Pamoedji). Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya. (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo), VVB - (Soekarno), MVB -
Madioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Pamoedji). Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.

Ukuran Lapangan Sepak Bola Resmi

     Sepak bola adalah olahraga paling digemari di seluruh dunia. Hampir semua orang menyukai sepak bola.
Selain karena menyajikan permainan menarik dan menghibur, sepak bola juga merupakan bahasa universal yang dipahami hampir semua orang.
     Sebagai olahraga paling digemari, tentu saja ada beberapa unsur penting dalam sepak bola, salah satunya adalah lapangan.
     Lapangan sepak bola sangat berpengaruh dalam jalannya setiap pertandingan. Seringkali terjadi protes dari sebuah tim kesebelasan dikarenakan kondisi lapangan sepak bola yang tidak mendukung.
     Lalu, idealnya, berapakah ukuran lapangan sepak bola yang resmi dari FIFA (federasi sepak bola dunia)? Berikut ukuran lapangan sepak bola secara rinci.
  • Bentuk
     Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang, dengan perbandingan panjang dan lebar sama dengan dua banding satu (P x L = 2:1), atau kurang sedikit. Sebagai contoh, misalnya panjang lapangan sepak bola tersebut adalah 90 meter, maka  lebarnya harus berkisar 45 meter atau tidak lebih dari 55 meter.
  • Panjang
     Panjang lapangan sepak bola antara 90 meter (minimal) sampai 120 meter (maksimal).
  • Lebar
     Lebar lapangan sepak bola antara 45 meter (minimal) sampai 90 meter (maksimal).
  • Ukuran Gawang
     Gawang dalam permainan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan perbandingan 3:2. Ukuran ideal yang dilansir FIFA adalah lebarnya 7,3 meter dengan tinggi 2,4 meter.
  • Area/ Kotak Penalti
     Kotak penalti adalah area penjaga gawang bebas menyentuh bola dengan tangan. Kotak penalti adalah daerah rawan. Jika pemain lawan dilanggar dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti, yaitu tentangan bebas berjarak 11 meter.
     Pemain penendang hanya akan berhadapan dengan seorang penjaga gawang. Ada dua kotak penalti dalam lapangan sepak bola, yaitu:
  • kotak penalti kecil (6-yard box)
     Kotak penalti kecil adalah area penjaga gawang yang mempunyai kekuasaan mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pemain lawan. Kotak penalti kecil ini berada dalam kotak penalti besar dan berbentuk persegi panjang. Ukurannya adalah panjang 18 meter dengan lebar 5,5 meter.
  • kotak penalti besar (18-yard box)
     Kotak penalti besar adalah area rawan, karena jika pemain lawan dilanggar dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti. Panjangnya adalah 40-45 meter dengan lebar 16-19 meter.
  • Garis Lingkaran Tengah (Kick Off Area)
     Garis tengah lapangan sepak bola berdiameter 9,15 meter. Garis lingkaran tersebut berada tepat di tengah lapangan. Di tengah lingkaran tersebut terdapat titik yang digunakan pemain untuk memulai kick off.
Itulah ukuran lapangan sepak bola yang sesuai dengan standar FIFA. Apakah lapangan di sekitar Anda sudah sesuai dengan aturan resmi FIFA?

Senin, 22 November 2010

Bob Marley, Sang Pemantra Rasta


Oleh Yusuf Arifin
"Kalau Jah (Tuhan) tidak memberiku lagu untuk aku nyanyikan, maka tak akan ada lagu yang bisa aku nyanyikan" (Bob marley). 
     (Bob Marley, mati dari bumi 11 Mei 1981) Gedung London Lyceum malam musim panas tahun 1975. Tanggalnya 18 dan 19 Juli. Konon di dua malam inilah Robert Nesta Marley, atau Bob Marley, tuntas memenuhi suratan nasibnya; menasbihkan dirinya sendiri menjadi pengkhotbah untuk kaumnya, kaum Rastafarian. Benar bahwa sejak sekitar akhir tahun 60an Bob Marley telah menjadi salah satu pengkhotbah paling fanatik kaum Rastafarian. Tetapi dua malam di gedung pertunjukan tua Inggris itu Bob Marley mencapai kesempurnaan yang hanya bisa diimpikan oleh banyak pemusik besar dunia, siapapun ia. Bob Marley mencapai titik ekstase transendental di atas panggung. Panggung, bagi pemusik, adalah altar untuk mencari ekstase transendental yang tak bisa mereka dapatkan di dunia yang materialistik. Pengganti altar gereja, saf-saf masjid, teras-teras candi atau apapun namanya tempat bagi diberlangsungkannya upacara keagamaan. Tak banyak pemusik besar dunia yang bisa sampai ke taraf itu, dan juga tidak setiap kali naik ke panggung efek itu akan tercapai. Dua malam itu Bob Marley menyentuh impian yang selalu didambakan setiap pemusik. Ia kesurupan dengan energi yang sepertinya tak akan habis, membuang tubuhnya ke kiri dan kekanan, berputar-putar layaknya seorang sufi yang sedang mendendangkan lagu pujaan kepada tuhan, ia mampu menyebarkan vibrasi ekstasenya ke seluruh orang yang ada di dalam gedung. Seorang saksi mata pertunjukkan mengaku kalau malam itu Bob Marley memerintahkan mereka untuk membakar kota London, ia sangat yakin mereka akan membakarnya.
     Bagi Bob Marley yang tidak sekedar menganggap panggung pertunjukkan sebagai pengganti altar upacara keagamaan, tetapi adalah altar kegamaan itu sendiri dua malam di Lyceum London sangatlah berarti. Pada dua malam itu anggapan kaum Rastafarian bahwa ia memang seorang pendeta dukun atau shaman terteguhkan, sesuatu hal yang ia sendiri sebenarnya sudah meyakininya sejak lama.
     Janganlah Menangis Perempuan Bob Marley tercatat berulangkali mengatakan pertunjukkannya sebagai upacara keagamaan untuk meningkatkan kesadaran akan kehidupan. Versi rekaman live salah satu lagu yang dinyanyikan dua malam itu, No Woman, No Cry, menjadi hit dunia. Rekamannya sendiri tidaklah sempurna sekali, tetapi intensitas vibrasi lagu itu menusuk setiap orang yang mendengarkannya. Lagu itu berkisah tentang seorang laki-laki (Bob Marley) yang berpisah dengan kekasihnya karena akan pergi memperjuangkan kebenaran di dunia. Judulnya No Woman, No Cry seolah mengatakan kalau tak ada perempuan maka tak akan ada tangis di dunia. Padahal Bob Marley menggunakan Bahasa Inggris Jamaika yang berarti Don't Woman, Don't Cry; "janganlah engkau (perempuan) menangis." Menangisi sang kekasih yang pergi untuk memperjuangkan kebenaran. Bob Marley juga yakin benar bahwa banyak lagu-lagu yang ia ciptakan adalah nujum akan masa depan yang selalu terbukti kebenarannya. Ia hampir mati terbunuh tahun 1973 oleh seorang yang masuk ke rumahnya beberapa saat sebelumnya ia mengarang lagu Ambush in The Night yang sepertinya menceritakan kejadian itu. Ia merasa menjadi shaman yang harus terus mengingatkan manusia bahwa kebinasaan adalah niscaya dan tak lagi jauh dari mata. Ramalannya sendiri tentang kematian pada usia 36 tahun, setelah terlebih dahulu menikmati puncak kejayaannya selama tiga tahun sebagai pemusik entah mungkin karena ia sudah tahu terkena kanker ganas yang tak tersembuhkan terbukti benar. Pada awalnya alasan ketertarikan Bob Marley pada musik sama dengan anak muda umumnya: menjadi populer dan keluar dari kemiskinan. Bapaknya seorang marinir Inggris kulit putih meninggalkan ibunya kulit hitam sejak Bob Marley kecil. Musiknya sangat beragam dan belajar dengan sangat rakus. Ia sangat mengenal melodi dan ritme jazz yang rumit tetapi ekspresif. Penggemar berat rock, terutama dari Fat Domino, Elvis Presley dan Ricky Nelson. Ia juga dikenal sebagai penggemar musik-musik Soul. Ia bahkan diketahui mengikuti dengan dekat Nat King Cole, yang dianggap berJazz dengan selera kaum kulit putih.  Tetapi dari itu semua, kecintaan utamanya adalah pada jenis musik tradisonal Jamaika: ska, jenis musik yang dimaklumi sebagai ibu dari musik reggae. Karena berbagai pengaruh aliran musik yang ada pada Bob Marley inilah, jenis musik reggae yang keluar dari tangan Bob Marley sangat eksplosiv dan berciri khas lain dibandingkan reggae yang sebelumnya ada.
     Ketika pada akhir tahun 60an Bob Marley membentuk kelompok musiknya The Wailers Sang Perintih bersama beberapa teman dekatnya, kelompok itu tak lebih dari sebuah kelompok ska sederhana. Tetapi ketika mereka mulai cenderung mereggae ketimbang ska dan mempertegas instrumen elektrik serta alat musik elektronik, mereka mulai menemukan ciri khas. Dentuman bass memandu ritme dengan ketukan seperti mengajak orang untuk meloncat-loncat. Bob Marley seringkali sengaja memainkan gitar elektroniknya dengan nada melompat-lompat sehingga sedikit agak keluar dari nada yang benar tetapi pas untuk menimpali suara bass yang menjadi patokan. Sebuah gaya yang kemudian menjadi trademark Bob Marley. Gaya bernyanyi Bob Marley juga tak jauh beda dengan cara ia memainkan gitarnya; melengking seolah menjadi salah satu instrumen musik, yang seringkali tidak pas benar dengan nada musik yang dimainkan. Musik reggae paska Bob Marley jelas sekali terpengaruh oleh olahan Bob Marley, yang seolah kemudian diterima sebagai norma untuk memainkan reggae.  Sumber inspirasi ritme musik Bob Marley yang lain dan reggae pada umumnya adalah nada repetitif seperti untuk upacara-upacara keagamaan di Jamaika. Nada repetitif ini untuk mengangkat alam bawah sadar manusia karena memang mempunyai potensi hipnotis yang hebat. Ini bukan yang luar biasa karena di seluruh dunia musik-musik tradisional yang biasanya mempunyai kaitan dengan kepercayaan keagamaan cenderung menggunakan nada-nada repetitif. Apalagi jenis instrumen musik utama Jamaika adalah tambur, drum, genderang, atau semacamnya, yang tak banyak memberikan pilihan nada. Dipadu dengan pembacaan mantra maka nada repetitif menjadi medium yang efektif.  Dan yang dilakukan Bob Marley di atas panggung adalah membaca mantra lagu-lagu ciptaannya dengan diiringi musik reggae. Bagi Bob Marley, mementaskan musik reggae adalah melakukan upacara keagamaan layaknya apa yang terjadi di Jamaika. Mengulang apa yang dialaminya di Jamika saat tumbuh dewasa. Adalah musik reggae olahan Bob Marley ini yang menyebar ke seluruh dunia di sepanjang tahun 70an. Mempengaruhi berbagai pemusik dunia yang sudah mapan, apapun alirannya, dan memberi inspirasi bagi pemusik pemula, baik putih maupun hitam. Yang juga membuat reggae versi Bob Marley mendunia adalah kesadaran penuhnya untuk menjadikan musik ciptaannya, dalam hal ini lirik, sebagai medium ekspresi atas observasi sosial politik.  Dari sisi idiososiologis, menurut para sosiolog musik, reggae versi Bob Marley menjadi tak jauh berbeda dengan kelahiran musik blues Amerika. Inilah yang menurut para sosiolog musik menjadi alasan mengapa Reggae bisa menyebar ke seluruh dunia. Pada sekitar tahun 70an, musik blues seperti telah kehilangan nyawanya. Dan musik rock, anak dari blues, kegemukan mengeruk uang dari dunia komersial. Reggae muncul persis seperti musik blues pada awalnya; sebagai jawaban orang kulit hitam atas kemiskinan, keputusasaan dan eksploitasi. Dan seperti musik rock ia mencoba memberi pengalaman spiritual (sesaat), persis seperti ketika musik rock mengambil alih hal itu dari kehidupan gerejani, juga sekaligus sebagai perwujudan pemberontakan kemapanan. Bahkan nama yang mapan buat kelompok musik Bob Marley adalah The Wailers, Sang Perintih, pelolong. Para anak muda dunia yang mencari alat pelampiasan dan pelarian dari dunia kapitalistik yang cuma satu dimensi, yang cuma mengukur segalanya dari seberapa tebal kantong di baju, memeluk reggae erat-erat sebagai bentuk eskapisme.  Dengan kaum hipies meredup ke pinggiran dan psychedelia gagal menjelaskan arti kehidupan di dunia, maka bersama gerakan punk, reggae menjadi sebuah trend dunia di tahun 70an. Reggae muncul dengan kakinya terhunjam ke lumpur dan kepalanya terhuyung-huyung menghantam kemapanan.  Penginjil Rastafarian Reggae sinonim dengan gerakan Rastafarian karena Bob Marley lah yang mempopulerkan ke dunia. Pokok ajaran Rastafarian sederhananya percaya bahwa (mantan) Raja Ethiopia Haile Selasie adalah Tuhan, sang penyelamat Kristus yang dijanjikan dalam Injil. Haile Selasie inilah yang dipercaya akan datang menjemput kaum hitam di Karibia untuk kembali ke sorga, di atas bumi Ethiopia. 
     Kaum Rastafarian percaya merekalah orang Yahudi di jaman modern yang tercerai berai, miskin dan terbudakkan, dan seperti dijanjikan Tuhan akan kembali ke tanah impian mereka; Babilonia baru, Ethiopia. Mereka menyebut tuhannya dengan nama Jah, nama lain Jehovah tuhan Yahudi dalam Injil.  Rastafarian bersumber dari Haile Selasie adalah Tafari Makonnen. Julukan lengkapnya Ras (Pangeran) Tafari Makonnen, panggilannya Ras Tafari, dan Rastafarian pengikutnya, atau sering disingkat Rasta. Gerakan Rastafarian ini mulanya dibentuk oleh pejuang hak asasi kulit hitam Jamaika, Marcus Garvey dan beberapa rekannya di sekitar pertengahan tahun 20an. Tetapi gerakan Rastafarian tidak pernah benar-benar mampu menyebar ke kalangan orang kulit hitam Karibia apalagi dunia. Baru setelah Bob Marley populer dengan reggaenya, Rastafarian ikut menyebar bak wabah ke seluruh Karibia. Bagaimana Bob Marley bisa menerima ajaran kalau Tuhan hanyalah seorang manusia biasa dan hanya berlaku buat orang hitam Karibia membuat banyak orang tidak paham. Bob Marley, seperti halnya kaum rastafarian lainnya percaya bahwa Haile Selasie akan hidup selamanya. Namun ketika Selasie meninggal Agustus 1975, Bob Marley sempat menderita shock hebat. Ia kemudian memberi penjelasan bahwa kematian Selasie hanyalah secara fisik, tetapi secara spirit akan terus bersama mereka. Ia bahkan mengaku Jah Rastafari ruting mendatangi serta memberi petunjuk padanya. Setidak masuk akal apapun kerpecayaan Bob Marley menurut banyak orang, Rasta telah memberi arti hidup buat Bob Marley. Konon menjelang akhir hidupnya ia sering terlihat hingga lewat tengah malam khusuk membaca Injil sambil menghisap ganja yang diyakini orang Rasta bukan sekadar tumbuhan biasa tetapi sebuah tumbuhan suci yang bisa membersihkan hati dan jiwa. Ia seperti sedang mempersiapkan diri untuk bertemu kembali dengan Jah Rastafari, Tuhannya. Kritik orang akan kepercayaan yang dianutnya ia pasrahkan lewat salah satu lagu rasta yang paling populer, Get Up, Stand Up.
"janganlah melihat anak reggae sebelah mata, jangan melihat hitam dan putihnya, lihatlah mereka dengan kemajuan, kesatuan, kedamaian dan kemerdekaan, karena semua sama, semua adalah ciptaan TUHAN".

Sejarah Inter Milan


Football Club Internazionale Milano

Inter Milan
fullname = F.C. Internazionale Milano S.p.A
Julukan Nerazzurri
Didirikan 9 Maret 1908
Stadion Stadion Giuseppe Meazza
Milano, Italia
(Kapasitas: 85.700)
Ketua Massimo Moratti
Manajer José Mourinho
Liga Seri A
2008-2009 Seri A (1)

     Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah grup terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.

     Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di tahun 1920. Selama waktu perang, klub ini dipaksa untuk mengganti namanya menjadi Ambrosiana-Inter untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka di tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan di tahun 1938, Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) di tahun 1940 dan di tahun yang sama, mereka memenangkan trofi kelima mereka. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.

     Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.

     Setelah masa keemasan di tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya di tahun 1971 dan kedua belas kalinya di tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia di tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yg ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yg sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yg lain dari biasa atau yg mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yg ikut menyeret beberapa klub besar italia yg terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.

     Gelar ini membuat Inter dengan 15 kali juara di peringkat ketiga dalam jumlah gelar kompetisi Seri A, di bawah Juventus dengan 27 kali dan AC Milan dengan 17 kali. Biarpun begitu Inter adalah satu-satunya tim Seri A yg belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Seri A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yg berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Seri A dan tidak mengenal Seri lainnya.

     Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
[sunting]Presiden Klub

1908 - 1909 = Giovanni Paramithiotti
1909 - 1910 = Ettore Strauss
1910 - 19112 = Carlo De Medici
1912 - 1914 = Emilio Hirzel
1914 - 1914 = Luigi Ansbacher
1914 - 1919 = Giuseppe Visconti Di Modrone
1919 - 1920 = Giorgio Hulss
1920 - 19223 = Francesco Mauro
1923 - 1926 = Enrico Olivetti
1926 - 1929 = Senatore Borletti

1929 - 1930 = Ernesto Torrusio
1930 - 1932 = Oreste Simonotti
1932 - 1942 = Ferdinando Pozzani
1942 - ? Mei 1955 = Carlo Masseroni
28 Mei 1955 - 1968 = Angelo Moratti
1968 - 1984 = Ivanoe Fraizzoli
1984 - ? Februari 1995 = Ernesto Pellegrini
18 Februari 1995 - 30 Januari 2004 = Massimo Moratti
30 Januari 2004 - 4 September 2006 = Giacinto Facchetti
2006-kini = Massimo Moratti

Stadion

     Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro. Stadion ini dibuka dengan Pertandingan Derby antara AC.Milan melawan Inter, yang dimana laga itu dimenangkan oleh AC Milan dengan skor 7 - 3. Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan ("AC Milan"), klub besar lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza merupakan seorang pemain bintang bagi Inter dan mereka tidak begitu menyukai satu sama lain. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.

Rekor

     Inter menjadi satu-satunya klub di Seri A yang tidak pernah turun ke Seri B, karena klub Juventus harus turun ke Seri B pada musim 2006/2007 terkait dengan kasus Calciopoli atau pengaturan skor pertandingan. Dan Pelaku Utamanya adalah Luciano Moggi yang telah dengan Licik menyuap Direktur utama Juventus dan para Wasit agar terlibat skandal dengan pihak yang telah diatur sebelumnya. Skandal ini di italia disebut calciopoli.Inter secara dramatis juga menjadi kampiun Seri A pada musim 2007/08.
[sunting]Pemain terkenal

Antara pemain-pemain Inter yang terkenal adalah:
Corrado Aebi
Virgilio Fossati
Luigi Cevenini
Pino Fossati
Giuseppe Meazza
Giovanni Ferrari
Stefano Nyers
Naka Skoglund
Faas Wilkes
Annibale Frossi

Benito Lorenzi
Gino Armano
Lorenzo Buffon
Sandro Mazzola
Giacinto Facchetti
Angelo Domenghini
Armando Picchi
Aristide Guarneri
Tarcisio Burgnich
Roberto Boninsegna

Luis Suarez
Giorgio Ghezzi
Alessandro Altobelli
Evaristo Beccalossi
Karl Heinz Rummenigge
Giuseppe Baresi
Giuseppe Bergomi
Walter Zenga
Lothar Matthäus
Andreas Brehme

Juergen Klinsmann
Roberto Baggio
Ronaldo
Dennis Bergkamp
Matthias Sammer
Marco Tardelli
Robeto Carlos
Sukri Haras
Angelo Peruzzi
Francesco Toldo
Ramon Diaz
Christian Vieri

Javier Zanetti
Ivan Zamorano
Luis Jimenez
Emre Belözogğlu
Adriano Leite Ribeiro
Alvaro Recoba
Obafemi Martins
Juan Sebastian Veron
Kily Gonzales
Hernan Crespo
Julio cruz
Iván Córdoba
Zlatan Ibrahimovic
Ricardo Quaresma
Esteban Cambiaso.
Zlatan Ibrahimovic
Samuel Etoo
Wesley Sneijder
Mario Balotelli

Lúcio
Diego Milito
Thiago Motta
Davide Santon
Júlio César

Gelar

Seri A 17 1909/10 1919/20 1929/30 1937/38 1939/40 1952/53 1953/54 1962/63 1964/65 1965/66 1970/71 1979/80 1988/89 2005/06(1) 2006/07, 2007/08, 2008-09
(1) FIGC menyatakan Internazionale sebagai Juara Seri A setelah Juventus terbukti terlibat dalam Calciopoli.
Piala/Liga Champions 2 1963/64 1964/65
Piala Italia 5 1938/39 1977/78 1981/82 2004/05 2005/06
Piala UEFA 3 1990/91 1993/94 1997/98
Piala Interkontinental 2 1964 1965
Piala Super Italia 4 1989 2005 2006 2008
Copa Presidente De La Republica 1 1982
Copa Santiago Bernabeu 1 2001
Coppa Dell'Amicizia Italo-Francese 1 1959
Coppa Pirelli 7 1996 1997 2000 2001 2002 2003 2005
Coppa Sky 1 2004
Coppa Sud Tirol 2 2003 2005
Memorial Giorgio Ghezzi 1 1992
Memorial Luigi Campedelli 1 1993
Mohamed V Trophy 1 1962
Ahmed Dahlan Trophy 5 1939 1940 1941 1942 1943
Torneo Natale Milano 1 1934
Torneo Milano 1 1993
Trofeo Valle D'Aosta 1 1998
Trofeo Birra Moretti 2 2001 2002
Trofeo Ciudad De Vigo 1 1996
Trofeo Vincenzo Spagnolo 1 1998
Triangolare Bolzano 1 2005
Final
Piala/Liga Champions 2 1966/67 1971/72
Piala UEFA 1 1996/97
Piala Eropa Tengah (Central Europe Cup) atau (Piala Mitropa) 1 1933
(Dahulu Piala Mitropa mempunyai kedudukan yang sama dengan Piala/Liga Champions pada masa sekarang)
Piala Italia 5 1958/59 1964/65 1976/77 1999/00 2006–07
Pemasok Kostum dan Sponsor

Pemasok Kostum
dari tahun 1978-1979 dan 1980-1981:Puma
dari tahun 1981-1983 dan 1985-1986:MacSport
dari tahun 1986-1987 dan 1987-1988:Le Coq Sportif
dari tahun 1988-1989 dan 1990-1991:UhlSport
dari tahun 1991-1992 dan 1997-1998:Umbro
dari tahun 1998 hingga sekarang:Nike

Pemasok Sponsor
1981-1982:Inno Hit
1982-1991:Misura
1991-1992:FitGar
1992-1995:Fiorucci
1995-Sekarang:Pirelli

Rivalitas & Head To Head
Di Italia

AC Milan
FC Juventus
AS Roma

Rivalitas di Eropa

Real Madrid
FC Barcelona
Manchester United
valencia
Chelsea

Liga Italia Seri A • 2009–10 l • b • s

Atalanta • Bari • Bologna • Cagliari • Catania • Chievo • Fiorentina • Genoa • Inter • Juventus •
Lazio • Livorno • Milan • Napoli • Palermo • Parma • Roma • Sampdoria • Siena • Udinese
18 klub anggota G-14 (2000-2008) l • b • s
Ajax • Arsenal • Barcelona • Bayer Leverkusen • Bayern Munich • Borussia Dortmund • PSV • Inter Milan •
Juventus • Liverpool • Manchester United • AC Milan • Lyon • Marseille • PSG • FC Porto • Real Madrid • Valencia

Minggu, 21 November 2010

olahraga tradisional

GASING
     Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.
Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.
     Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

Gasing di berbagai negara

Indonesia

     Gasing merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti.
     Di wilayah Pulau Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda. Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut kebiasaan di daerah masing-masing. Hingga kini, gasing masih sangat populer dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan warga di kepulauan Rian rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak,biasanya gasing dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat bengkulu ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram.

Beragam nama gasing

     Sejumlah daerah memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat Lampung menamaninya pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing.
     Nama maggasing atau aggasing juga dikenal masyarakat bugis di Sulawesi Selatan. Sedangkan masyarakat Bolaang Mangondow di daerah Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang jawa timur menyebut gasing sebagai kekehan.Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nana berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan jika terbuat dari kayu dinamai pathon.

Bentuk gasing

     Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk seperti piring terbang. Gasing terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran danbgain gasing, berbeda-beda menurut daerah masing-masing.
     Gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Namun umumnya, gasing di Jakarta dan Jawa Barat hanya memiliki bagian kepala dan paksi yang tampak jelas, terbuat dari paku atau logam. Sementara paksi gasing natuna, tidak nampak.

Jenis gasing

     Gasing dapat dibedakan menjadi gasing adu bunyi, adu putar dan adu pukul

Permainan gasing

     Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
  1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
  2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sberputar.